Observasi Adalah: Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis, Contoh

Observasi adalah proses pengamatan apakah iya? Anda tentu sering mendengar istilah observasi, terutama jika Anda berkecimpung di dunia penelitian atau studi ilmiah. Tapi, tahukah Anda apa sebenarnya observasi itu?

Lebih dari sekadar mengamati, observasi adalah teknik pengumpulan data yang fundamental. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian observasi, mulai dari definisi mendalam, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis, metode, hingga contoh konkret dan langkah-langkah melakukan observasi yang efektif.

Observasi Adalah?? Ini Dia Pengertian dari Observasi

pengertian observasi

Secara sederhana, pengertian observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan fenomena secara sistematis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), observasi diartikan sebagai peninjauan secara cermat.

Namun, lebih dari sekadar melihat. Ia melibatkan penggunaan indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecapan) untuk merekam informasi yang relevan dengan tujuan penelitian atau investigasi.

Definisi Observasi Menurut Para Ahli:

  • Merriam-Webster: Observasi adalah “tindakan mengenali dan mencatat fakta atau kejadian yang sering melibatkan pengukuran dengan instrumen”, atau “catatan atau deskripsi yang diperoleh.”
  • Patton: Observasi adalah suatu metode yang bersifat akurat dan spesifik guna mengumpulkan data dan mencari informasi terkait segala kegiatan objek penelitian.
  • Larry Christensen: Observasi adalah suatu cara untuk memperoleh informasi penting terkait seseorang. Sebab, apa yang dikatakan belum tentu sama persis dengan yang dikerjakan.
  • Margono: Observasi adalah suatu teknik untuk melihat atau mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh dan berkembang.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian observasi adalah mencakup pengamatan yang cermat, sistematis, dan bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan relevan.

Tujuan Observasi Adalah Memperoleh Data? Benarkah?

Observasi memiliki beberapa tujuan utama, antara lain tujuan observasi adalah:

  1. Memperoleh Data yang Akurat dan Relevan: Tujuan utamanya adalah mengumpulkan data primer yang akurat dan relevan dengan topik penelitian. Data ini dapat berupa perilaku, kejadian, atau karakteristik objek yang diamati.
  2. Memahami Fenomena Secara Mendalam: Memungkinkan peneliti untuk memahami fenomena secara mendalam dengan melihatnya langsung dalam konteks alaminya.
  3. Menguji Hipotesis: Data yang diperoleh dapat digunakan untuk menguji hipotesis atau teori yang telah dirumuskan sebelumnya.
  4. Menghasilkan Wawasan Baru: Observasi dapat menghasilkan wawasan baru yang mungkin tidak terungkap melalui metode penelitian lain.
  5. Mendeskripsikan Objek/Subjek Penelitian: Observasi bertujuan untuk memberikan gambaran detail dan komprehensif mengenai objek atau subjek yang diteliti, termasuk karakteristik fisik, perilaku, dan interaksinya dengan lingkungan.

Ciri-Ciri Observasi yang Efektif

observasi adalah

Agar observasi dapat memberikan hasil yang optimal, observasi harus memenuhi ciri-ciri berikut:

  1. Objektif: Observasi harus dilakukan secara objektif, tanpa dipengaruhi oleh prasangka atau keyakinan pribadi peneliti.
  2. Sistematis: Observasi harus dilakukan secara sistematis, mengikuti rencana atau protokol yang telah ditetapkan sebelumnya.
  3. Terencana: Observasi membutuhkan persiapan matang, termasuk penentuan fokus pengamatan, pemilihan metode, dan penyusunan instrumen (misalnya, checklist atau catatan lapangan).
  4. Faktual: Observasi harus berdasarkan pada fakta dan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan, serta kebenarannya sudah dibuktikan tanpa ada dugaan tidak jelas.
  5. Relevan: Observasi harus relevan dengan tujuan penelitian dan fokus pada informasi yang penting dan signifikan.
  6. Tercatat: Hasil observasi harus dicatat secara rinci dan akurat.

Jenis-Jenis Observasi: Memilih Metode yang Tepat

Terdapat berbagai jenis observasi yang dapat digunakan, tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik objek yang diamati:

  1. Observasi Partisipan (Participant Observation) adalah observasi yang dimana Peneliti terlibat langsung dalam aktivitas atau lingkungan yang diamati. Peneliti berperan aktif dan menjadi bagian dari kelompok atau komunitas yang diteliti. Contoh: Seorang antropolog yang tinggal bersama suku terpencil untuk mempelajari budaya mereka.
  2. Observasi Non-Partisipan (Non-Participant Observation) adalah observasi yang dimana Peneliti mengamati dari jarak jauh tanpa terlibat langsung dalam aktivitas atau lingkungan yang diamati. Peneliti hanya berperan sebagai pengamat tanpa berinteraksi atau mempengaruhi subjek penelitian. Contoh: Mengamati perilaku anak-anak di taman bermain dari kejauhan.
  3. Observasi Sistematis (Systematic Observation) adalah observasi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka atau checklist yang telah ditentukan sebelumnya. Pengamatan terfokus pada aspek-aspek tertentu yang telah ditentukan dengan jelas. Contoh: Mengamati interaksi guru dan siswa di kelas menggunakan checklist yang berisi kategori perilaku tertentu.
  4. Observasi Tidak Terstruktur (Unstructured Observation) adalah observasi yang dilakukan tanpa kerangka atau checklist yang telah ditentukan sebelumnya. Pengamatan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap berbagai aspek yang muncul selama proses observasi. Contoh: Mengamati perilaku pengunjung museum tanpa fokus khusus, mencatat semua yang menarik perhatian.
  5. Observasi Eksperimental (Experimental Observation) adalah observasi yang dilakukan dalam kondisi eksperimen, di mana peneliti memanipulasi variabel tertentu untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku atau kejadian yang diamati. Contoh: Mengamati reaksi sekelompok orang terhadap stimulus tertentu dalam lingkungan laboratorium.

Metode Observasi adalah Teknik Pengumpulan Data, Ini Dia Metode Dari Observasi

Beberapa metode observasi yang umum digunakan adalah:

  1. Catatan Lapangan (Field Notes): Peneliti mencatat semua informasi yang relevan selama observasi, termasuk deskripsi objek, perilaku, interaksi, dan konteks lingkungan.
  2. Checklist: Peneliti menggunakan daftar periksa yang berisi kategori perilaku atau kejadian yang telah ditentukan sebelumnya.
  3. Skala Penilaian (Rating Scales): Peneliti menggunakan skala untuk menilai intensitas atau frekuensi perilaku atau kejadian yang diamati.
  4. Perekaman Audio dan Video: Peneliti merekam audio dan video untuk merekam data secara lengkap dan akurat.
  5. Foto: Peneliti menggunakan foto untuk mendokumentasikan objek atau kejadian yang diamati.

Langkah-Langkah Melakukan Observasi yang Efektif

jenis jenis observasi

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti untuk melakukan observasi yang efektif:

  1. Tentukan Tujuan Observasi: Identifikasi dengan jelas tujuan observasi Anda. Apa yang ingin Anda pelajari atau buktikan?
  2. Pilih Jenis Observasi yang Tepat: Sesuaikan jenis observasi dengan tujuan dan karakteristik objek yang diamati.
  3. Siapkan Instrumen Observasi: Buat checklist, skala penilaian, atau catatan lapangan yang sesuai.
  4. Lakukan Observasi: Amati objek atau kejadian secara cermat dan sistematis.
  5. Catat Hasil Observasi: Catat semua informasi yang relevan secara rinci dan akurat.
  6. Analisis Data: Analisis data yang telah dikumpulkan untuk menarik kesimpulan dan menghasilkan wawasan baru.
  7. Interpretasi Data: Tafsirkan hasil analisis data dengan mempertimbangkan konteks dan teori yang relevan.
  8. Buat Laporan Observasi: Susun laporan observasi yang berisi deskripsi metode, hasil observasi, analisis data, interpretasi, dan kesimpulan.

Kelebihan dan Kekurangan Observasi

Seperti metode penelitian lainnya, observasi memiliki kelebihan dan kekurangan:

Kelebihan Observasi Adalah:

  • Data Langsung: Memperoleh data secara langsung dari sumbernya.
  • Kontekstual: Memahami fenomena dalam konteks alaminya.
  • Fleksibel: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
  • Verbal dan Non Verbal: Dapat merekam data verbal maupun nonverbal yang mungkin terlewatkan oleh metode lain.
  • Faktual dan Objektif: Memberikan data yang faktual, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kekurangan Observasi Adalah:

  • Subjektivitas: Peneliti dapat dipengaruhi oleh bias pribadi.
  • Waktu dan Biaya: Membutuhkan waktu dan biaya yang signifikan.
  • Reaktivitas: Objek yang diamati dapat mengubah perilaku mereka karena tahu sedang diamati (Efek Hawthorne).
  • Sulit Digeneralisasi: Hasil observasi mungkin sulit digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.
  • Masalah Etika: Observasi dapat menimbulkan masalah etika, terutama jika dilakukan tanpa persetujuan dari objek yang diamati.

Etika dalam Observasi

Dalam melakukan observasi, penting untuk memperhatikan etika penelitian. Beberapa prinsip etika yang perlu diperhatikan adalah:

  • Informed Consent: Memperoleh persetujuan dari objek yang diamati sebelum melakukan observasi, terutama jika observasi bersifat partisipan atau melibatkan pengumpulan data pribadi.
  • Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama observasi.
  • Kejujuran: Menyajikan hasil observasi secara jujur dan akurat.
  • Tidak Merugikan: Memastikan bahwa observasi tidak merugikan objek yang diamati.

Contoh Observasi dalam Berbagai Bidang

  • Pendidikan: Mengamati interaksi guru dan siswa di kelas untuk mengevaluasi efektivitas metode pengajaran.
  • Psikologi: Mengamati perilaku anak-anak dengan autisme untuk memahami pola interaksi sosial mereka.
  • Sosiologi: Mengamati interaksi masyarakat di ruang publik untuk mempelajari norma sosial dan perilaku kolektif.
  • Pemasaran: Mengamati perilaku konsumen di toko untuk memahami preferensi dan kebiasaan belanja mereka.
  • Kesehatan: Mengamati interaksi antara dokter dan pasien untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan.

FAQ Seputar Observasi

Apa perbedaan observasi dan survei?

Observasi mengumpulkan data dengan mengamati langsung, sedangkan survei mengumpulkan data dengan menanyakan kepada responden melalui kuesioner atau wawancara.

Bagaimana cara mengatasi subjektivitas dalam observasi?

Dengan menggunakan checklist yang jelas, melibatkan lebih dari satu observer, dan melakukan triangulasi data dengan metode lain.

Apakah observasi selalu memerlukan izin dari subjek yang diamati?

Tergantung pada jenis observasi dan konteksnya. Observasi di ruang publik umumnya tidak memerlukan izin, tetapi observasi partisipan atau yang melibatkan pengumpulan data pribadi memerlukan izin.

Kesimpulan

Pengertian observasi adalah lebih dari sekadar melihat. Ini adalah metode pengumpulan data yang kuat dan fleksibel yang dapat digunakan dalam berbagai bidang penelitian. Dengan memahami tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis, metode, dan etika observasi, Anda dapat melakukan observasi yang efektif dan menghasilkan wawasan baru yang berharga.

Baca Juga: Pondasi Copywriting: Headline, Body Copy, dan Call to Action

You might also like
Dukung Kata Data WEB ID Untuk terus bertumbuh dan berkembang, Dukung kami di sini Dukung KataDataWebID